Jumat, 04 November 2011

Refleksi dalam game persona 3



Persona 3, ada yang pernah mainin ini geme ga? Bagi penggemar game RPG saya saranin deh buat mainin ini game, pokoknya game ini top abislah, dan bikin betah berjam-jam nongol di depan tv.

 Game ini menceritakan tentang The End of  The World yang di pacu oleh keinginan manusia untuk bunuh diri yang membentuk monster yang akan membinasakan dunia. Kiamat dilihat sebagai kejadian positif oleh manusia untuk membersihkan dunia yang kotor , namun dinilai sebagai kejadian negatif oleh tokon utama yang masih ingin hidup dan berusaha menghindarinya.


Adapun yang ingin saya babar lebih lanjut adalah tentang kata, persona berasal dari bahas Yunani yang berarti  TOPENG yang kemudian diserap kedalam bahasa inggris menjadi PERSONALITY yang berarti kepribadian, dalam pengertian sehari-hari  personality mangacu pada gambaran sosial tertentu yang diterima olah kelompok masyarakat, di mana individu tersebut diharapkan bertingkah laku sesuai dengan peran yang diterima.


Pernahkah anda mempunyai kenalan yang pada awalnya anda melihat dia sebagai seorang pendiam, sombong, angkuh, dan membosankan? Tapi setelah anda mengenalnya lebih jauh ternyata sifatnya tidak seperti yang anda bayangkan sewaktu pertama kali bertemu dengannya, bahkan sifat aslinya justru sangat ramah, humoris, dan senang menolong. Inilah yang di sebut persona, dimana manusia menyembunyikan sifat aslinya dan memilih bersikap kelihatan angkuh dan sombong untuk memenuhi tuntutan masyarakat atau tuntutan profesi yang sedang dijalaninya, misalnya seorang guru dalam masyarakat mereka di tuntut untuk kelihatan berwibawa dan sombong di hadapan muridnya meskipun sebenarnya ia adalah seorang yang humoris, sehingga mau tidak mau ia harus bersikap sesuai dengan tuntutan masyarakat agar ia dapat di terima dalam lingkungan sekolah tersebut.

Sebagai manusia, kita tidak seharusnya menilai manusia hanya karena sekilas pandang saja, kita harus membuang kecendrungan kita untuk menghakimi seseorang, lagi pula siapakah yang bisa mengukur kedalaman hati seorang manusia? saya percaya semua manusia lebih dari apa yang terlihat. Manusia akan terlihat nyata sebagai manusia bila kita bisa melihat kedalaman dirinya, kedalaman yang mecerminkan keutuhan dirinya, yaitu dirinya yang tanpa topeng tentunya.

Manusia sebagai PRIBADI adalah manusia yang mengerti tentang keutuhan dirinya, ia dapat menjadi mahluk yang berkata ‘aku’ denga sadar dan insyaf, keperibadian seseorang adalah subjek yang harus kita ungkap lewat pengalaman, pengetahuan, dan dengan mata hati tentunya, bukan dengan dengan pandangan sekilas dan prasangka negatif semata. Dalam persona hubungan sesama berasaskan cinta kasih, dan tidak memandang yang lain sebagai mahluk jasmani semata.

Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah, ayat ini menjelaskan tentang kesucian dan kesempurnaan manusia, manusia dapat kembali kedalam fitranya jika ia mampu mengatasi kecendrungan-kecendrungan yang rendah  (shadow)  yang ada dalam dirinya hingga ia tidak memerlukan topeng lagi. Jika manusia menjalani hidupnya  menurut dorongan-dorongan yang luhur sambil mengalahkan nafsunya maka ia akan sampai kepada kepribadiannya yang murni(true self). Manusia yang persona adalah manusia yang terbuka dan berdialog dengan baik, dengan demikian masyarakat terbina dan komunikasi tidak lagi menjadi keterpaksaan melainkan suatu kebutuhan mendasar. Meskipun kita belum mampu untuk mencapai persona yang murni karena peran yang kita jalankan, yang pasti topeng apapun yang kita kenakan kita harus menjalankan peran tersebut dengan baik, baik sebagai kita sebagai siswa, guru, maupun sebagai hamba tuhan.

Ok sahabat, semoga tulisan sederhana ini dapat menjadikan sahabat lebih memahami dan mengerti manusia, dan membuang kecendrungan untuk menghakimi seseorang, karna saya yakin semua manusia itu baik jika kita bisa melihat kebaikannya, dan semua manusia itu menyenangkan bila kita dapat melihat kunikannya, jika kita hanya dapat melihat keburukan seseorang maka mata hati kitalah yang buta.


”I am a shadow, one that no light will shine on. As long you follow me, you will never see the day”(MGS4)

“It’s so hard to face my true self” (Yosuke, Persona 4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar